Cara menentukan nilai sebuah Sistem bilangan komputer berdasarkan posisi angka (position value/nilai tempat)
Dalam sebuah Sistem bilangan, posisi angka atau nilai tempat akan menjadi penentu besarnya nilai yang diwakilinya.
Contoh:ketika anda diberi uang 4521, bagaimana anda membilangnya?
jawab: karena 4521 berkaitan dengan sistem bilangan decimal, maka angka 4521 menggunakan basis (radix) 10. Kita dapat menuliskannya sebagai berikut:
Gambar 1. Menghitung nilai (value) sebuah angka dengan cara mengalikan dengan basis(radix)nya. Misal sistem bilangan desimal menggunakan basis 10, maka jika dipangkatkan mulai dari 0, maka kita sudah mendapatkan sebuah nilai berdasarkan position value.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa besarnya nilai dari angka 4521 dapat diketahui dari position value (nilai tempat) berdasarkan basis angkanya.
Posisi angka paling kanan (dilihat dari depan) bernilai paling kecil (satuan), dan posisi paling kiri (dilihat dari depan) bernilai paling besar.
Untuk memahami Sistem bilangan komputer dengan basis yang berbeda, kita harus meminta bantuan dari Desimal, karena sistem desimal adalah sistem yang paling banyak diketahui semua orang. Dengan cara ini, kita dapat menghitung nilai dari sistem bilangan apapun.
1. Sistem bilangan desimal (basis/radix 10)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 10 disebut Desimal. Kata desimal berasal dari akar kata Latin decem (sepuluh).
Bilangan desimal terdiri 10 angka D={0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9}.
Konvensi penulisan yang umum adalah 45610, 456des, 456D
Contoh : Bilangan 456
Pada bilangan tersebut, digit 3 berarti 4 ratusan, 5 berarti 5 puluhan, dan 6 berarti 6 satuan.
Sehingga, 4 mempunyai arti paling besar di antara tiga digit yang ada.
Digit ini bertindak sebagai digit paling besar (Most Significant Digit, MSD).
Sedangkan 6 mempunyai arti paling kecil di antara tiga digit yang ada dan disebut digit paling kecil (Least Significant Digit, LSD).
456 = (4 X 102) + (5 X 101) + (6 X 100) = 400 + 50 + 6
2. Sistem bilangan biner (basis 2)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 2 disebut Biner. Kata biner berasal dari akar kata Latin bine (double).
Bilangan biner terdiri 2 angka B={0 dan 1}.
Konvensi penulisan yang umum adalah 012, 01bin, 01B.
Bilangan biner disebut binary digit atau bit.
4 bit dinamakan nibble dan 8 bit dinamakan byte atau oktet.
Sejumlah bit yang dapat diproses komputer untuk mewakili suatu karakter (dapat berupa huruf, angka atau lambang khusus) dinamakan word.
Sebuah komputer dapat memproses data satu word yang terdiri dari 4 sampai 64 bit.
Sebagai contoh, sebuah komputer yang menggunakan mikroprosesor 32 bit dapat menerima, memproses, menyimpan dan mengirim data atau instruksi dalam format 32 bit.
Cara konversi sistem bilangan biner ke desimal dan desimal ke biner
Contoh: Bilangan 1010
Bit paling kiri (dari depan anda) ini bertindak sebagai digit paling besar (Most Significant Bit, MSB).
Sedangkan bit paling kanan (dari depan anda) bit paling kecil (Least Significant Bit, LSB).
1010 = (1 X 23) + (0 X 22) + (1 X 21)+ (0 X 20) = 8+0+2+0
Nah, berarti bilangan biner 1010 = 10 dalam desimal
3. Sistem bilangan Oktal (basis 8)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 8 disebut Oktal. Kata oktal berasal dari akar kata Latin octo (delapan).
Bilangan Oktal terdiri dari 8 angka O={0,1,2,3,4,5,6,dan 7}.
Konvensi penulisan yang umum adalah 458, 45oct, 45O.
Cara konversi sistem bilangan oktal ke desimal dan desimal ke oktal
Contoh: Bilangan 56(oktal)
Penyelesaiannya sebagai berikut:
56 = (5 X 81) + (6 X 80)= 40+6
Jadi bilangan oktal 56 = 46 dalam desimal
4. Sistem bilangan Hexadesimal (basis 16)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 16 disebut HexaDesimal. Kata hexa berasal dari akar kata yunani hex (enam) dan Latin decem (sepuluh).
Bilangan Hexadesimal Terdiri dari 16 angka H={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,dan F}.
Konvensi penulisan yang umum adalah 1A16, 1Ahex, 1AH.
Bilangan A,B,C,D,E,F
Pada sistem hexa desimal, A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15. Secara umum metode perhitungannya sama dengan cara-cara diatas.
Contoh: Bilangan 1A(hexa)
Penyelesaiannya sebagai berikut:
1A = (1 X 161) + (10 X 160)= 16+10
Ingat A = 10
Jadi bilangan hexadesimal 1A = 26 desimal
Sumber : Link Sumber
0 komentar:
Posting Komentar